Sabtu 13 Sep 2014 17:08 WIB

Netanyahu, Penyebab Utama Israel tak Masuk Koalisi Anti-ISIS

Benjamin Netanyahu
Foto: EPA/Jim Hollander
Benjamin Netanyahu

REPUBLIKA.CO.ID, Oposisi Pemerintah Israel menyatakan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu adalah alasan utama Israel tak masuk koalisi Anti-ISIS. Penyebabnya jelas, menurut Partai Buruh Israel, karena Israel yang dipimpin kelompok sayap kanan selalu menolak berdamai dengan Palestina.

Dikutip dari laman Israel National News,  Ketua Partai Buruh, Yitzchak Herzog menyatakan sejak lama, Israel tak pernah masuk dalam koalisi internasional untuk membela Timur Tengah. Hal ini sangat disayangkan karena Israel saat ini berada di jantung Timur Tengah.

Di saat yang sama, sekutu Israel, Amerika Serikat sedang membangun koalisi dengan negara Arab untuk melawan ISIS. Sejak era Irak yang dipimpin Saddam Hussein hingga ISIS, Koalisi Amerika tak pernah meminta Israel.

Padahal jika dirunut, rudal SCUD Irak ketika itu sampai ke wilayah Israel. Namun patut diingat, menurut dia, ketika itu Israel dipimpin Partai Likud, Yitzchak Shamir yang menolak bernegosiasi dengan Palestina.

''Jika Netanyahu dan menterinya berperilaku berbeda dan bernegosiasi dengan Mahmoud Abbas dengan cara yang sopan, Israel akan menjadi bagian dari koalisi,'' tutur Herzog ketika diwawancarai sebuah radio, Kamis lalu. Ia menambahkan fakta ini juga menunjukkan kegagalan diplomatik Netanyahu.

Sementara itu, Duta Besar AS untuk Israel, Dan Shapiro mengatakan negaranya akan terus membangun kerja sama, baik diplomatis maupun militer. Apalagi Israel adalah mitra penting AS di Timur Tengah

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement