Sabtu 13 Sep 2014 23:30 WIB

Keluarga Foley Merasa Diancam Pejabat AS

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
 Jurnalis AS James Foley
Foto: EPA/Nicole Tung
Jurnalis AS James Foley

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Keluarga jurnalis Amerika Serikat (AS) yang diduga dibunuh oleh the Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), James Foley mengatakan mereka merasa diancam oleh seorang pejabat AS.  ABC News, dilansir dari Reuters, Sabtu (13/9) mengabarkan bahwa ibu dan saudara Foley mengaku seorang perwira militer AS memperingatkan bahwa anggota keluarga bisa dituntut karena telah mendukung terorisme jika mereka terbukti sempat membayar uang tebusan kepada ISIS.

Perwira militer itu mengaku bekerja untuk Dewan Keamanan Nasional Presiden Barack Obama. Dia beberapa kali mengatakan bahwa mereka bisa menghadapi tuntutan kriminal jika membayar uang tebusan itu.

Gedung Putih menolak mendiskusikan benar tidaknya percakapan tersebut, sebab mereka melibatkan orang-orang dari berbagai cabang pemerintahan, termasuk Gedung Putih, FBI, agen intelijen, dan Departemen Pertahanan. Akan tetapi dia membenarkan bahwa AS melarang pembayaran uang tebusan karena dapat mendorong terjadinya penculikan lanjutan.

"Kami tidak akan membahas konteks percakapan yang individual," kata juru bicara Gedung Putih, Kosh Earnest.

Ibu Foley, Diane mengatakan bahwa mereka beberapa kali dituduh membayar uang tebusan sebelumnya kepada ISIS. Menurutnya, ia sudah diintimidasi lebih dari tiga kali.

"Kami menganggap itu ancaman yang mengerikan. Kami hanya tahu bahwa kami harus menyelamatkan anak kami dan kami harus mencobanya," ujar Diane.

Menteri Luar Negeri AS, John Kerry mengatakan dia terkejut dengan laporan itu.  "Aku tidak akan memaafkan siapapun yang kutahu di Departemen Luar Negeri yang membuat pernyataan seperti itu," ujarnya ketika dijumpai wartawan saat berkunjung ke Istanbul beberapa waktu lalu.

Sebuah video pemenggalan Foley oleh militan Negara Islam diposting online pada 19 Agustus lalu. Dua pekan kemudian, video yang mirip menunjukkan wartawan AS lainnya, Steven Sotloff dipenggal juga. AS gagal menyelamatkan Foley dan sandera AS lain yang ditahan ISIS di Suriah musim panas ini. Merela masih menyandera sejumlah orang lainnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement