REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Keluarga pekerja kemanusiaan asal Inggris David Haines, telah menghubungi ISIS agar segera membebaskan David. David diancam akan dibunuh oleh militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dalam sebuah video baru-baru ini.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Luar Negeri di London pada Sabtu (13/9), mereka mengatakan ekstrimis tidak menanggapi salah satu upaya mereka untuk melakukan kontak sejauh ini. "Kami adalah keluarga dari David Haines. Kami telah mengirim pesan kepada Anda namun kami belum menerima balasan. Kami meminta mereka yang memegang David untuk melakukan kontak dengan kami," kata keluarga.
Seperti diberitakan Al-Arabiya News, David telah disandera di Suriah pada Maret 2013 dan diancam akan dibunuh dalam sebuah video yang dirilis bulan ini. David telah bekerja untuk Badan Kerjasama Teknis dan Developement (ACTED), sebuah badan amal bantuan internasional, dan sebelumnya terlibat dalam pekerjaan kemanusiaan di Balkan, bagian Afrika dan beberapa tempat di Timur Tengah.
Dalam sebuah pernyataan pekan lalu, ACTED mengatakan sangat terkejut pada ancaman terhadap David. "ACTED mengutuk keras kekerasan dan ancaman terhadap David. Hidup manusia tidak boleh terancam karena komitmen kemanusiaan," katanya.