REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Sekitar 250 anak siswa SD dan SMP mengikuti pelatihan Sepakbola Coke Kicks 2014 di lapangan SIER Rungkut Industri, Kota Surabaya, Ahad (14/9).
Regional Corporate Afair Management Coca-Cola Amatil Indonesia (CCAI) Indah Trianti mengatakan sejak 2011 Coca-Cola Amatil secara berkesinambungan terus mengadakan program pelatihan sepak bola yang dinamakan Coke Kicks.
"Tujuannya untuk menjangkau lebih banyak lagi anak-anak muda berbakat di seluruh Indonesia," katanya saat ditemui di Lapangan SIER.
Menurut dia, program Coke Kicks memberikan kesempatan kepada anak-anak bangsa untuk mendapat pelatihan profesional dari Asian Soccer Academy (ASA) Foundation, sekaligus memfasilitasi mereka dengan perangkat sepak bola, termasuk seragam.
Sampai saat ini, Coke Kicks telah menjangkau lebih dari 6.000 remaja di lebih dari 400 desa di sekitar unit operasi CCAI, mulai dari Aceh sampai ke Papua.
"Melanjutkan komitmennya, CCAI kembali mengadakan Coke Kicks di area Surabaya pada tahun ini," katanya.
Kegiatan ini, lanjut dia, mendapat respons luar biasa di kalangan para anak-anak di Surabaya. "Target kami akan melatih 200 anak-anak, tapi yang daftar sampai 250 anak. Ini luar biasa," katanya.
Anak-anak yang mengikuti kegiatan kali ini, lanjut dia, berasal dari 10 sekolah SD dan SMP di Surabaya. "Rata-rata yang ikut kelas 5,6, 7 dan 8," katanya.
Sementara itu, salah seorang pelatih yang juga pemain Persik Kediri dan mantan pemain Persebaya Rendi Irwan memberikan pengarahan kepada anak-anak tersebut saat latihan berlangsung. Selain itu, Rendi juga memberikan beberapa contoh teknik menendang bola yang baik. Sesekali, Rendi meminta beberapa anak untuk memperagakan teknik yang diajarkan itu.
Salah seorang anak kela 4 Sekolah Dasar Islam Sarojo, Reyhan mengaku senang bisa mengikuti latihan ini. "Senang banget, bisa belajar sepak bola bersama-sama di sini," katanya.
Ia mengatakan di sekolahnya, sering berlatih sepak bola bersama teman-temannya atas bimbingan ustadz atau guru. Namun dengan adanya latihan seperti ini membuatnya lebih bersemangat dan mencintai sepakbola. "Kami ke sini juga atas arahan pak ustadz," katanya.