REPUBLIKA.CO.ID, SEATTLE -- Sekitar 2.000 artis waria dan transgender meminta Facebook agar mengizinkan mereka memakai nama panggung di situs sosial media itu. Demi memuluskan keinginannya, mereka menandatangani petisi dukungan.
Pihak Facebook mengatakan, kebijakan menggunakan nama asli dirancang untuk melindungi masyarakat dan meningkatkan akuntabilitas. Hanya saja, sekelompok waria tersebut berpendapat, mereka seharusnya diperbolehkan untuk menggunakan nama panggung dengan alasan privasi dan keamanan.
Awalnya, petisi dibuat oleh artis waria dari Seattle, Olivia La Garce. "Meskipun nama kami bukan nama asli ketika lahir dan sah secara hukum, tapi itu masih merupakan bagian integral dari identitas kami, secara pribadi atau pun di lingkungan masyarakat," tulisnya dalam petisi, seperti dilansir BBC, Senin, (15/9).
Menurutnya, nama samaran merupakan nama panggilan mereka setiap hari, dan dengan nama itu mereka membangun jaringan, serta bermasyarakat. "Penonton kami lebih kenal dengan nama yang telah kami pilih. Kami merasa sakit dan bingung jika kami dipaksa untuk mengubah nama setelah bertahun-tahun bekerja," ujar Garce.
Artis waria lainnya yang berasal dari San Francisco, Sister Roma, menjelaskan, akun Facebooknya dikunci sampai ia menggunakan nama asli, Michael Williams. Hashtag #mynameisroma pun digunakan sebagai langkah awal untuk mengangkat masalah ini.
Facebook menegaskan, kebijakan untuk menggunakan nama asli dibuat untuk menciptakan suasana jejaring sosial yang aman. Pihak Facebook juga menambahkan, masih ada cara lain bagi para waria mengekspresikan diri.