REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Boediono meyakini generasi muda Indonesia memiliki potensi yang masif untuk turut berkontribusi terhadap pembangunan bangsa. Termasuk di dalamnya di bidang pendidikan dan kesehatan. Demikian disampaikan Boediono dalam sambutannya pada acara pelepasan Tim Pencerah Nusantara Angkatan ketiga masa tugas 2014-2015 di Museum Nasional, Senin (15/9).
"Tidak benar generasi muda Indonesia melempem," ujar Boediono. Menurut Boediono, generasi muda merupakan kelompok masyarakat yang mudah menyerap ide-ide yang bermanfaat bagi lingkungan. "Benih ini jika jatuh di tempat yang tepat akan tumbuh subur," kata Boediono.
Terkait keberadaan Tim Pencerah Nusantara, Boediono menyebut sekelompok anak muda ini adalah pelopor perubahan (agent of change). Pencerah Nusantara diharapkan tidak hanya mengobati satu atau dua penyakit di lokasi penempatannya, melainkan juga memikirkan perubahan secara keseluruhan. Untuk itu, masalah serta potensi di lokasi harus diinventarisasi dengan baik.
"Tidak harus anda semua yang menyelesaikan. Bisa oleh tingkatan yang lebih tinggi. Ini fungsi anda sebagai pelopor perubahan," ujar Boediono.
Dalam kesempatan yang sama, Boediono menerima secara simbolis buku Pencerah Nusantara bertajuk 'Kisah 7 Penjuru' dari Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs Nila Moeloek. Kemudian, Boediono beserta rombongan antara lain Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Gumelar, menyaksikan pameran foto dari tujuh lokasi Pencerah Nusantara.
Pada tahun ini, terdapat tujuh lokasi pengabdian bagi 35 orang peserta Pencerah Nusantara yakni Karawang, Tosari, Ende, Berau, Ogotua, Mentawai dan Lindu.