Selasa 16 Sep 2014 09:01 WIB
Ramai-Ramai Gadaikan SK DPRD

Anggota Dewan Gadaikan SK, Mengapa?

Rep: c54/ Red: Bilal Ramadhan
Pelantikan anggota DPRD
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Pelantikan anggota DPRD

REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO— Lolos sebagai anggota dewan tak berarti selesai semua perkara. Biaya kampanye yang begitu mahal tak jarang menyisakan utang-piutang yang terus mengekor. Tak heran, menggadaikan Surat Keputusan (SK) Pengangkatan menjadi fenomena yang sedang heboh pascaterpilihnya para anggota baru DPR/DPRD.

Fenomena yang sama tak terkecuali terjadi di Kabupaten Situbondo, Jawa TImur. Dibenarkan Ketua DPRD Situbondo Bashori Shanhaji, hampir semua anggota dewan di Situbondo menggadaikan SK demi mendapat pinjaman dari bank.

“Hampir semua. Semua butuh cash yang besar. Kita yakin bahwa ketika melakukan pileg kemarin mereka pinjam sana-sini. Ada yang sangat mendesak untuk membayar sana-sini,” ujar politisi PKB tersebut kepada Republika, Selasa (16/9).

Ditanya soal besaran nominal pinjaman, Bashori merasa tidak etis untuk memberi informasi. “Kalau soal jumlah bisa tanya langsung yang bersangkutan. Yang pasti ada yang mengajukan plafon minimal, ada yang maksimal,” ujar Bashori.

Bashori menjelaskan, agar bisa menggadaikan SK ke bank, anggota dewan harus mengikuti prosedur yang ditetapkan. Menurut dia, mula-mula anggota dewan harus mendapat rekomendasi dari partainya. Setelah itu, baru meminta tanda tangan Ketua DPRD sebagai persetujuan. 

Meski begitu, Bashori berpendapat hal tersebut tidak perlu dibesar-besarkan. Menurut dia, yang terpenting adalah masyarakat mengawasi kinerja para anggota legeslatif tersebut agar amanah mengemban tugas.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement