Selasa 16 Sep 2014 21:07 WIB

Penggunaan Ganja Untuk Obat Kini Dibahas Secara Nasional di Australia

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kampanye untuk melegalkan ganja untuk pengobatan, kini mendapatkan perhatian secara nasional di Australia. Para anggota parlemen dari sejumlah negara bagian meminta untuk mengubah aturan yang ada soal konsumsi ganja.

Undang-undang yang memungkinkan untuk menguji coba ganja untuk keperluan medis, akan diperkenalkan ke Parlemen Victoria, Selasa (16/9).

Pada Senin (15/9), Menteri Kesehatan Australia Barat, Kim Hames meminta pemerintah pusat Australia untuk melakukan uji coba ganja secara nasional. "Kita perlu pendekatan secara nasional, ada manfaat potensial dari ganja, misalnya minyak ganja. Tapi studi nasional perlu dilakukan untuk melihat apakah akan berhasil atau tidak, dan jika berhasil, seberapa baik hasilnya," kata Dr Hames.

Sementara itu, anggota parlemen dari Partai Liberal asal Queensland, Warren Entsch sedang membujuk rekan-rekannya dalam mengkaji manfaat ganja medis. "Ini bukan eksperimental. Tetapi fakta yang sudah diakui di Kanada, Republik Ceko, Belanda, Amerika Serikat. Ya, sudah banyak yang mengakui," kata Entsch.

Banyak yang percaya ganja memiliki manfaat bagi penyembuhan.

Di negara bagian New South Wales, kabinetnya sedang mempertimbangkan melegalkan penggunaan ganja dalam jumlah kecil, bagi penderita penyakit kronis.

Di Kawasan Ibu Kota Australia, Tasmania, dan Wilayah Utara Australia masih ingin melakukan uji coba secara medis. Hanya Queensland dan Australia Selatan yang menyatakan tidak siap untuk mempertimbangkan penggunaan ganja bagi pengobatan.
 
Seorang pasien pengidap kanker, Rita Cappelleri menggunakan minyak ganja. Menurutnya minyak dari tumbuhan ganja ini membuat proses kemoterapinya lebih mudah, dibandingkan sebelumnya.
 
Rita divonis mengidap kanker payudara lima tahun lalu dan menggantungkan hidupnya pada kemoterapi. "Mual, tidak enak rasanya di mulut, tidak nyaman, apalagi tiga hari setelah kemoterapi," ujar Rita. Namun kini rasanya menjadi lebih baik dengan minyak ganja.

Presiden Asosiasi Kesehatan Australia, Saxon Smith ingin agar dilakukan penelitian lebih lanjut soal ganja ini.

Sementara juru bicara untuk Wakil Menteri Kesehatan Australia, Fiona Nash mengatakan pemerintah sudah paham soal penderitaan oleh sejumlah pasien, tapi masih belum ada rencana untuk mengubah status hukum soal penggunaan ganja. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement