REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) telah menetapkan investor asal Jepang, J Trust Co.Ltd, sebagai calon investor pemenang penjualan saham PT Bank Mutiara, Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia, Tbk (BRI) sebagai salah satu investor yang mengikuti tender penjualan mengaku menghormati keputusan tersebut.
"Kami menghormati putusan LPS, karena pasti sudah memperhitungkan berbagai hal untuk dapat memberikan benefit maksimal bagi negara," ujar Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria dalam pesan singkatnya, Selasa (16/9).
BRI merupakan satu dari 11 investor yang memasukan dokumen pendaftaran untuk pembelian saham Bank Mutiara. Dari 11 investor tersebut, empat investor berasal dari Indonesia, terdiri dari satu bank, dua lembaga keuangan dan satu konsorsium. Tujuh investor lainnya berasal dari Malaysia, Hongkong, Jepang, dua dari Singapura, dan dua lainnya.
Sebelumnya, Direktur Keuangan BRI Achmad Baiquni menjelaskan perihal keikutsertaan dalam proses tender tersebut. Ia mengatakan, dalam Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) BRI, Perseroan menargetkan akuisisi sekuritas, asuransi dan bank.
Khusus untuk bank, BRI mencari perusahaan yang memiliki bisnis yang sejalan, yakni Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Bank Mutiara memiliki bisnis yang sejalan.
BRI telah menyiapkan dana sebesar Rp 3 triliun untuk akuisisi pada tahun ini. Baiquni mengatakan, anggaran dana dapat sewaktu-waktu ditambah jika diperlukan.