REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak enam kecamatan di Kabupaten Sukabumi dilaporkan mulai mengalami dampak kekeringan. Warga di enam kecamatan tersebut kesulitan air bersih.
Keenam daerah itu yakni Kecamatan Pelabuhanratu, Bantargantung, Ciracap, Surade, Tegalbuleud, dan Pabuaran. ‘ ’Sebenarnya, ada 27 kecamatan yang rawan kekeringan dari total 47 kecamatan,’’ ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Andi Kusnadi kepada wartawan.
Namun, baru enam kecamatan yang melaporkan adanya dampak kekeringan. Sementara puluhan kecamatan lainnya belum melaporkan terjadinya kekeringan.
BPBD terang Andi berupaya membantu kesulitan warga misalnya dengan optimalisasi sistem pipanisasi. Hal ini dikarenakan lokasi permukiman warga biasanya tidak jauh dengan sumber air.
Camat Pabuaran, Agus MN menerangkan, di daeranya memang terjadi kekeringan yang membuat warga kesulitan memperoleh air bersih. "Dari tujuh desa, hampir semuanya mengalami kesulitan air bersih,’’ cetus dia.
Namun kondisi terparah dialami Desa Sirnasari dan Bantarsari. Sebelumnya, BPBD Kabupaten Sukabumi telah menetapkan status siaga darurat kekerigan mulai 8 September hingg 8 Desember mendatang. Kebijakan ini untuk mempermudah upaya penanganan dampak kekeringan di daerah.