Rabu 17 Sep 2014 10:08 WIB

Aktivis kecam Pemburuan Lumba-Lumba di Taiji

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
 Dalam foto file tanggal 18 Januari 2014,  para nelayan dengan mengenalan pakaian penyelam berusaha menangkap seekor lumba-lumba di Taiji, Jepang.    (AP/Sea Shepherd Conservation Society)
Dalam foto file tanggal 18 Januari 2014, para nelayan dengan mengenalan pakaian penyelam berusaha menangkap seekor lumba-lumba di Taiji, Jepang. (AP/Sea Shepherd Conservation Society)

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO--Seekor lumba-lumba dipotong sebagai penanda mulainya musim berburu lumba-lumba di kota kecil Taiji, Prefektur Wakayama. Aksi ini memicu kecaman pegiat perlindungan satwa.

AFP, Selasa (16/9) melansir, para aktivis Sea Shepherd sudah mengamati enam bulan musim perburuan lumba-lumba tahun ini di Taiji sejak dimulai sejak awal September ini.

Melalui akun Twiter @CoveGuardians, Selasa (16/9) siang mereka menulis tangkapan periode pertama masa berburu 2014-2015 sudah mulai digiring ke tepi pantai sekang.

''Lumba-lumba pertama sudah dipotong sebagai penanda dimulainya musim berburu. Lumba-lumba malang itu lalu dibawa ke rumah potong,'' tulis mereka tanpa menyebut jumlah lumba-lumba yang akhirnya dipotong.

Para nelayan lokal Taiji belum bersedia mengkonfirmasi kabar pemotongan lumba-lumba itu.

Perburuan lumba-lumba di Taiji menjadi sorotan internasional setelah 2010 lalu film dokumenter 'The Cove' yang menceritakan perburuan itu memenangkan Oscar.

Nelayan lokal berdalih mereka menjalankan tradisi dan tidak berburu hewan terancam punah. Hal yang lalu diaminkan Pemerintah Jepang.

Kritik penghentian perburuan juga terus diserukan mengingat tidak banyak juga permintaan daging lumba-lumba di pasar.

Musim berburu lumba-lumba tahunan ini dimulai tiap 1 September dan berakhir Februari.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement