Rabu 17 Sep 2014 11:16 WIB

Buku Madrasah Sebut Berhala, Gusdurian: Lampu Kuning Bagi Toleransi di Indonesia

Buku Madrasah yang bermasalah
Foto: PBNU
Buku Madrasah yang bermasalah

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Munculnya buku Kurikulum terbitan Kementrian Agama (Kemenag) RI yang menyebut bahwa makam Wali adalah berhala memantik reaksi sejumlah pihak, termasuk para pencinta Gus Dur.

"Kita tahu paham-paham seperti itu dari Wahabi. Ini adalah lampu kuning bagi umat Islam di Indonesia yang sangat toleransi. Kami berharap Kemenag RI segera mengambil tindakan agar tidak berkepanjangan," kata Koordinator Jaringan GusDurian (JGD) Jawa Timur Aan Anshori, Rabu (17/9).

Ia mengatakan, munculnya buku pegangan guru di madrasah tsnawiyah itu sangat menciderai akar budaya Islam di Indonesia. Pasalnya, Islam di Indonesia sangat menghargai para leluhur, bukan lantas disebut sebagai berhala.

"Masyarakat Indonesia beranggapan bahwa ziarah kubur adalah bagian dari tradisi. Termasuk ziarah ke makam para wali yang sudah dilakukan turun temurun. Bahkan, kalangan NU pun memegang teguh tradisi ini," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement