Rabu 17 Sep 2014 12:58 WIB

Mentan: Indonesia Harus Kuasai Pasar Kakao

Rep: Elba Damhuri/ Red: Ichsan Emerald Alamsyah
Kakao, ilustrasi
Foto: Antara
Kakao, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -– Pemerintah memberikan perhatian serius untuk penguatan industri kakao. Di hulu,  Kementerian Pertanian memperbaki produktivitas melalui Gerakan Kakao Nasional (Gernas) yang telah dimulai sejak 2009.

Saat ini diperkuat lagi dengan diterbitkannya Permentan Nomor 67 tahun 2014 yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing biji kakao Indonesia. Juga, mendukung pengembangan industri berbahan baku kakao dalam negeri dan memberikan perlindungan pada konsumen dari peredaran biji kakao yang tidak memenuhi persyaratan mutu.

Menteri Pertanian, Suswono mengatakan dengan produk yang memiliki nilai tambah dan daya saing diharapkan  dapat menguasai pasar domestik. Serta, tutur dia, menjadi andalan sumber devisa melalui peningkatan ekspor.

Pencapain tersebut tentu saja tidak melupakan peran petani produsen sehingga peningkatan kesejahteraan petani menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan.

Suswono mengatakan kakao merupakan komoditas strategis yang berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Selain sebagai sumber devisa dari ekspor, biji kakao merupakan bahan baku industri, sumber lapangan kerja dan pendapatan masyarakat, juga berperan dalam pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Berdasarkan publikasi FAO dan Trade Map 2013, saat ini Indonesia tercatat sebagai produsen kakao ke-3 dunia sesudah Pantai Gading dan Ghana. Meskipun demikian, dari segi mutu, biji kakao asal Indonesia harus ditingkatkan, karena biji yang difermentasi masih tergolong rendah jumlahnya, untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement