REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Masalah macet di Jakarta, sampai saat ini tak pernah ada solusinya. Akan tetapi, Kementerian Perindustrian menilai, kemacetan di Jakarta bukan salah pabrik mobil. Melainkan, karena ruas jalan di ibukota ini tak pernah bertambah.
"Jangan salahkan pabrik mobil dong," ujar Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Budi Darmadi, kepada Republika, Rabu (17/9).
Termasuk saat ini, Mitsubishi Motors Corp (MMC) akan membuat pabrik baru mereka di Bekasi. Perusahaan asal Jepang itu, siap memroduksi mobil jenis MPV antara 160-240 ribu unit per tahunnya. Keberadaan pabrik baru itu, lanjut Budi, dinilai bukan penyebab utama kemacetan Jakarta atau kota-kota besar lainnya. Justru, kemacetan ini akibat dari jalan yang segitu-gitu saja.
"Kalau ada investor yang mau nanam modal di kita, masa kita tolak. Jika tak mau macet, ya tambah jalannya," ujar Budi.
Menurutnya, justru dengan semakin banyaknya investor yang menanamkan modalnya itu merupakan hal yang positif. Sebab, biar bagaimanapun juga negara mendapatkan pendapatan dari sektor ini. Dia menyontohkan, untuk PPN saja yang kisarannya 10 persen, negara memeroleh pendapatan sekitar Rp 30 triliun. Belum di tambah PPN balik nama sekitar Rp 30 tiliun.
"Belum ada pajak lainnya. Kalau dari pajak itu lantas tidak dibangun jalan, bukan salah kami. Sebaiknya tanya ke Kemen PU," jelasnya.