REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Tunggakan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) 2013 untuk RSUD dr. Soewandhie dan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH) Kota Surabaya yang selama delapan bulan belum terbayar dari Kementerian Kesehatan akhirnya cair.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita, di Surabaya, Rabu, mengatakan anggaran jamkesmas 2013 yang sudah turun ini dipakai untuk membantu biaya operasional rumah sakit.
"Sebelumnya kami memiliki piutang dengan total sekitar Rp16 miliar atas belum terbayarnya tunggakan jamkesmas tahun 2013 dari kementerian kesehatan," katanya.
Menurut dia, berdasarkan data tunggakan pemerintah pusat terhadap RSUD dr Soewandi dan RSUD Bhakti Husada Utama (BDH), cukup banyak. Untuk RSUD dr Soewandi sebesar Rp14 miliar, sedangkan RSUD BDH sekitar Rp2 miliar.
Tunggakan itu terjadi, kata dia, karena pemerintah pusat dalam hal ini kementerian kesehatan belum membayar pada dua rumah sakit. Padahal kedua rumah sakit tersebut sudah memberikan pelayanan kesehatan secara gratis pada masyarakat pemegang kartu Jamkesmas pada 2013.
Ketua Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) Jatim Dodo Anondo mengakui adanya pencairan tunggakan jamkesmas 2013 dari kemenkes ke rumah sakit yang ada di Jatim. Hanya saja, tidak semua rumah sakit mendapatkan, karena pencairannya dilakukan secara bertahap.
"Total tunggakan jamkesmas 2013 di Jatim yang sempat nyantol di kemenkes ini mencapai Rp200 miliar. Kami mendapatkan laporan kemenkes sudah mencairkan tunggakan itu ke beberapa rumah sakit yang ada di Jatim, meski belum semuanya," katanya.