REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pasukan darat Amerika Serikat akan dikerahkan melawan ISIS di Irak. Menurut Jenderal tinggi AS, Martin Dempsey, langkah ini akan dilakukan jika strategi yang saat ini digunakan oleh Amerika Serikat gagal dilakukan.
Jenderal Dempsey mengaku meyakini koalisi internasional melawan ISIS saat ini merupakan langkah yang tepat untuk dilakukan. Meskipun begitu, ia mengatakan jika langkah tersebut gagal, maka pasukan darat AS akan dikirimkan.
"Jika gagal maka akan ada ancaman terhadap AS, dan tentu saja keputusan akan dikembalikan kepada presiden dan membuat rekomendasi yang termasuk mengerahkan pasukan darat militer AS," katanya.
Ia mengkonfirmasi dalam rencananya saat ini, penasehat militer AS akan membantu militer Irak untuk merencanakan serangan terhadap ISIS. Lanjutnya, dalam kasus tertentu, penasehat AS dapat membantu pasukan Irak.
"Agar lebih jelas, jika kami mencapai titik yang kami yakini penasehat kami seharusnya membantu pasukan Irak dalam serangan melawan ISIS, saya akan merekomendasikan hal itu pada presiden," katanya.
"Mengingat koalisi ini mampu, bersedia bermitra regional dan internasional, saya percaya kita bisa menghancurkan ISIS di Irak, memulihkan perbatasan Irak-Suriah, dan menghacurkan ISIS di Suriah," tambahnya.
Menteri pertahanan Chuck Hagel di Komite Senat Angkatan Bersenjata pun juga menyatakan tengah berperang dengan ISIS. "Kami berperang dengan ISIS, seperti melawan al-Qaeda," katanya.
Ia pun mengungkapkan rencana strategi AS lebih rinci. "Rencana ini termasuk sejumlah langkah yang ditargetkan terhadap ISIS di Suriah, termasuk perintah dan kendali, kemampuan logistik, dan infrastruktur," lanjutnya.