REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politisi sekaligus aktivis Islam Yenny Wahid menilai calon menteri yang diajukan partai politik akan menentukan kualitas kabinet Presiden-Wapres terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Untuk menteri dari kalangan profesional bisa dikatakan tidak usah diragukan tapi untuk dari kalangan parpol harus benar-benar diperhatikan," kata putri almarhum mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu di Balai Kota, Jakarta, Rabu (17/9).
Menurut Direktur Wahid Institute ini, pernyataan itu bukan bermaksud meragukan kalangan parpol, karena sejumlah menteri dari kalangan parpol pada kabinet sebelumnya justru mampu menunjukkan profesionalismenya.
"Tentunya, mau dari parpol maupun bukan parpol harus sama-sama profesional," ujar perempuan kelahiran Jombang, 29 Oktober 1974 ini.
Bagi Yenny, pertaruhan kabinet Jokowi-Jusuf Kalla ini demikian besar karena menjadi ajang pembuktikan diri setelah terpilih dalam Pilpres 2014 dengan mengalahkan calon presiden Prabowo Subianto.
Formasi kementerian yang memberikan porsi 16 menteri dari parpol dan 18 menteri dari kalangan profesional, menurut Yenny sudah ideal, meski sejumlah kalangan masih meragukan lantaran mirip dengan kabinet sebelumnya.
"Kita berharap Jokowi membuktikan ucapannya yang tidak mengenal istilah bagi-bagi kekuasan," ujar dia.
Sebelumnya (15/9), Jokowi dan Jusuf Kalla mengumumkan postur kabinet yang terdiri atas 34 kementerian, dengan komposisi menteri sebanyak 18 orang dari kalangan profesional, dan 16 orang dari partai politik.