REPUBLIKA.CO.ID, ILLINOIS -- Dalam sebuah kesempatan, sejumlah mahasiswa illinois keluar kelas untuk menyimak komentar Salaita pertama kali di depan publik. Hal itu terjadi saat Salaita ditugaskan mengajar di jurusan studi Amerika – India.
“Kampus dimaksudkan untuk mengekspresikan pemikiran kritis. Mereka harus menumbuhkan penyelidikan yang kreatif. Dalam situasi terbaiknya, mereka nanti akan mampu menantang situasi politik, ekonomi, atau bahkan kekolotan sosial,” ungkap Salaita, yang berbicara dihadapan sejumlah guru besar Illinoi yang mendukungnya.
Dia membela cuitannya dengan menyatakan mereka (warga Palestina, - red), tabah menjalani hidup. Hal ini menandakan pandangannya yang memprihatinkan terjadinya pembunuhan terhadap warga Palestina.
Dia menuding pihak universitas yang memecatnya telah mendapat tekanan dari donatur kaya yang tidak menyukai pandangannya yang pro Palestina.