REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Perdana Menteri Ukraina mengatakan kepada kementerian pertahanan, Rabu, untuk memastikan bahwa pasukan pemerintah berada dalam keadaan siaga penuh pertempuran meskipun ada gencatan senjata 12 hari dengan separatis yang didukung Rusia.
"Rusia tidak akan memberi kita damai, jadi saya meminta menteri pertahanan siap tempur penuh," kata Arseny Yatseniuk dalam komentar-komentarnya sesuai dengan sikap hawkish yang ia telah ambil untuk negosiasi-perundingan dengan pemberontak separatis di Ukraina timur.
Memberlakukan rencana perdamaian dari Presiden Petro Poroshenko tidak berarti "santai pekerjaan di kementerian pertahanan dan dalam negeri," katanya.
"Kesiapan penuh (diperlukan). Dan kita tidak bisa percaya kepada siapa pun, terutama Rusia."