REPUBLIKA.CO.ID, NANNING -- Mantan Menteri Kelautan, Rokhmin Dahuri mengatakan potensi ekonomi kelautan Indonesia sungguh luar biasa. Nilai ekonominya bahkan mencapai 1,2 triliun dolar AS per hari.
Ia mengatakan nilai keekonomian itu dihasilkan dari 11 sektor ekonomi kelautan. Di antaranya perikanan, transportasi laut, industri maritim, dan wisata kelautan (bahari).
Total kesempatan kerja yang dihasilkan industri kelautan ini, kata Rokhmin, mencapai 40 juta orang. Hal ini dianggap wajar mengingat sektor perikanan saja tumbuh signifikan setiap tahunnya.
"Ekspor perikanan nasional tercatat naik setiap tahunnya di mana pada 2012 saja mencapai 11,62 persen," kata dia yang juga ketua DPP PDI Perjuangan ini saat menjadi pembicara pada "International Fishery Cooperation
Forum of Silk Road on the Sea" di Nanning, China, Rabu (17/9).
Apalagi, kata dia, jika dibandingkan ekspor nasional yang minus, sektor perikanan terus mencatat surplus perdagangan. Rokhmin menyebutkan surplus sektor ini mencapai 3,52 miliar dolar AS atau 81,11 persen dari transaksi perdagangan.
Ekonomi kelautan meliputi semua kegiatan perekonomian yang berada di laut dan pesisir. Juga, kegiatan ekonomi di daratan yang menggunakan bahan mentah diambil dari lautan dan pesisir. Sementara, ekonomi maritim mencakup transportasi laut, pelayaran, konstruksi, dan industri serta jasa kemaritiman.
Kementerian Kelautan dan Perikanan mencatat dari total potensi ekonomi hingga ribuan triliun rupiah per tahun itu, yang terwujud baru Rp 290 triliun. Ini berarti masih jauh dari potensi yang ada.