REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) Nahdlatul Ulama (NU) Kabupaten Sleman, Nur Jamil mengatakan, buku terbitan Kementerian Agama (Kemenag) yang menyebut makam wali sebagai berhala sangat menyakitkan warga NU. Pasalnya, ziarah kubur, dalam keyakinan NU hukumnya sunnah.
''Perlu diusut tuntas siapa yang memasukkan,'' ujar Jamil, Kamis (18/9) saat dihubungi ROL.
Menurut Jamil, Kemenag harus selektif dalam menerbitkan buku. Sehingga, jangan sampai terdapat orang yang tidak bertanggungjawab.
Jamil mempersilahkan kepada kelompok lain tidak mempercayai ritual ziarah kubur. Namun, Jamil menyayangkan seseorang atau kelompok yang tidak percaya ziarah kubur tidak seharusnya mengganggap kuburan wali sebagai berhala.