Kamis 18 Sep 2014 22:35 WIB

Cina Diminta Terima Manggis Indonesia Lagi

Rep: Elba Damhuri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Manggis
Manggis

REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -– Indonesia meminta pihak Cina (RRC) menerima kembali tiga produk pertanian yang terhambat masuk ke negeri itu. Ketiga produk tersebut adalah buah manggis, bungkil kelapa sawit, dan sarang burug walet.

Permintaan itu disampaikan langsung Menteri Pertanian RI Suswono saat bertemu dengan Menteri Pertanian RRC Han Chang Fu di Beijing, Kamis (18/9) petang. Pertemuan bilateral antara mentan RI-RRC tersebut dilakukan sebelum pertemuan tingkat menteri APEC mengenai keamanan pangan, yang akan dibuka Jumat (19/9).

Mentan mengemukakan sejak 2013 manggis Indonesia tidak bisa lagi masuk ke RRC  dengan alasan ditemukan adanya hama dan logam. Tim dari AQSIQ (karantina RRC) sudah datang ke Indonesia untuk melakukan inspeksi pada 10-16 Agustus 2014 lalu.

Demikian juga halnya dengan bungkil kelapa sawit (palm kernel expeller/PKE) untuk pakan ternak juga ekspornya dihentikan sejak 2013 oleh pihak RRC dengan alasan setiap perusahaan eksportir PKE harus terdaftar di AQSIQ.

AQSIQ memberi waktu hingga Juni 2014 untuk pendaftaran eksportir PKE tersebut. Setelah dokumen dipenuhi pihak tim inspeksi akan dikirim untuk meneliti kebenaran dokumen tersebut dengan kondisi di lapangan. April 2014 lalu dokumen dimaksud sudah diberikan kepada AQSIQ.

Demikian juga kaitannya dengan sarang burung walet. Presiden SBY dan Presiden RRC saat itu  Wu Jin Tao sudah sepakat untuk menerima produk sarang burung walet Indonesia. Namun hingga kini ekspor ke RRT belum dapat direalisasi karena adanya persayaratan dari AQSIQ dan China National, Certification, and Acreditation Administration (CNCA).

Badan Karantina sudah memberikan tanggapan (feedback) terhadap rekomendasi yang disampai AQSIQ maupun CNCA Agustus 2014 lalu, namun belum ada tanggapan balik dari kedua lembaga tersebut.

“Kami meminta agar pak menteri mendorong dan membantu agar proses di AQSIQ dapat berjalan lancar sehingga ketiga produk pertanian Indonesia tersebut dapat masuk kembali ke RRT,” kata Mentan Suswono dalam dialog dengan Mentan RRC.

Mentan RRC menyatakan akan berkomunikasi dengan lembaga terkait untuk mempercepat proses. Dia mengemukakan, pada intinya konsumen dan pasar RRC terbuka untuk produk pertanian dari Indonesia, asal memenuhi persyaratan sanitary dan phytosanitary yang diterapkan RRC.

Selain mengenai ketiga produk tersebut kedua Mentan juga membicarakan peningkatan kerjasama pertanian antarkedua negara secara lebih luas. Keduanya sepakat saling bertukar pengalaman dalam bidang teknologi pertanian, dan pertukaran ahli pertanian kedua negara.

Kemudian dibahas jua terkait dengan investasi dalam bidang pertanian di kedua negara. Investor RRT siap melakukan investasi di Indonesia, namun sebaliknya invstor Indonesia pun dipersilakan untuk berinvestasi dalam bidang pertanian di RRC.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement