Jumat 19 Sep 2014 16:00 WIB

Indonesia Sepakat Jaga Perdamaian di Even WARP

Para peserta WARP
Foto: syamsuddin
Para peserta WARP

REPUBLIKA.CO.ID,SEOUL--Ribuan pemuda dan tokoh agama dari 350 organisasi di 120 negara yang bergerak di bidang perdamaian menghadiri World Alliance of Religions Peace Summit (WARP). Even ini membahas beragam konflik global yang harus segera dituntaskan.

Acara ini diselenggarakan oleh Heavenly Culture, World Peace, Resolution of Light (HWPL), International Women's Peace Group (IPWG), International Peace Youth Group (IPYG) yang semua berkantor di Korea Selatan.

“Kita hirup udara yang sama, bumi yang sama, kita harus bangun perdamaian", ujar Chairman HWPL Man Han Lee, Jumat (19/9).

Lee juga menegaskan, konferensi yang berlangsung dari 17-20 September ini bukanlah sarana untuk mencari posisi atau keuntungan dalam pemerintahan maupun politik, tapi betul-betul demi perdamaian. Lee berharap tidak ada lagi senjata dan perdamaian dapat dimulai dari keluarga.

Dari Indonesia hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Amidhan serta perwakilan Indonesia Youth Forum (IYF) Achmad Syamsuddin. Dalam konferensi ini dibahas beberapa konflik yang terjadi di banyak negara, baik di Asia, Timur Tengah, Afrika maupun Eropa.

Hadir beberapa tokoh berpengaruh, selain chairman HWPL Man Hee Lee dan Chairman IWPG Nam Hee Kim diantaranya Emil Constantinescu, mantan presiden Rumania, Alexander R mantan wakil presiden Rusia, Bertie Ahern dari Ireland, Stjepan Mesic mantan Presiden Croatia, Shawki Ibrahim Grand Mufti dari Mesir dan beberapa pemimpin agama dari India.

"Saya memberi apresiasi terhadap acara ini, kita harus terus menjaga spirit perdamaian, tidak boleh mengeluh, saling terbuka, membangun hubungan saling percaya untuk menyelamatkan generasi yang akan datang agar tidak terjebak dalam konflik dan peperangan,” ungkap Direktur Eksekutif IYF, Achmad Syamsuddin.

Para partisipan konferensi juga akan melakukan Peace Walk di jalanan kota Seoul, ibu kota Korea Selatan. Dukungan rakyat Korsel terhadap acara ini dapat dilihat dari antusiasnya mereka memberi salam dua jari, dan meneriakkan "We want peace". Banyak pula poster bertuliskan We are one, We are family, I love my family, dan The World Becomes One Through Heavenly Culture di sepanjang jalan Incheon.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement