Oleh: Ratna Ajeng Tejomukti
Ummu Aiman dikenal sebagai salah seorang sahabat terdekat Ra sulullah. Dia merupakan wanita Arab yang menjadi bagian orang pertama yang masuk Islam.
Nama aslinya adalah Barakah binti Tsa’labah bin Amr bin Hashan bin Malik bin Salamah bin Amr bin Nu’man.
Ummu Aiman adalah pelayan di keluarga Abdullah bin Abdul Muthalib. Kedua orang tua Rasulullah SAW menganggap Ummu Aiman sebagai saudara sendiri. Ia dikenal sebagai pelayan wanita yang menyenangkan. Ummu Aiman selalu menyediakan dan membantu kebutuhan keluarga Rasulullah.
Ketika Abdullah melakukan perjalanan berdagang ke Suriah, Ummu Aiman selalu hadir menemani Siti Aminah yang tengah hamil tua mengandung Rasulullah SAW.
Ayahanda Rasulullah pun wafat sebelum kembali ke Makkah. Meski kehilangan sosok kepala keluarga di rumah Rasulullah SAW, Ummu Aiman tetap setia melayani keluarga tersebut hingga kelahiran sang Nabi terakhir.
Bertahun setelah wafatnya Abdullah, Ibunda Nabi SAW ingin berziarah ke makam suaminya. Namun, di perjalanan Aminah terkena demam dan meninggalkan Rasulullah. Rasulullah pun diasuh dan dirawat oleh Ummu Aiman.
Ummu Aiman terus menjaga Rasulullah yang masih kecil meski berpindah pengasuhannya ke Abdul Muthalib, kakeknya, kemudian ke pamannya, Abu Thalib.
Hingga Rasulullah beranjak dewasa dan menikah dengan Siti Khadijah, Ummu Aiman terus mengasuh dan menjaga Rasulullah SAW. Rasulullah pun menjadikan Ummu Aiman sebagai warisan dari ayahnya.
Ummu Aiman menikah dengan Ubaid bin Zaid. Pernikahan ini merupakan anjuran dari Rasulullah dan Siti Khadijah. Pasangan ini dikaruniai anak bernama Aiman. Tak lama setelah kelahiran anaknya, Ubaid pun meninggal dunia. Dia pun kembali ke rumah Rasulullah.
Ummu Aiman kemudian menikah un - tuk kedua kalinya. Rasulullah pun bertindak sebagai walinya ketika menikahkan Ummu Aiman dengan Zaid bin Haritsah. Dari pernikahannya dengan Zaid, mereka dikaruniai anak bernama Usamah yang kelak akan menjadi panglima perang termuda dalam sejarah Islam.