Jumat 19 Sep 2014 17:01 WIB

KNKT ke Sumenep Selidiki Pesawat Jatuh

Pesawat latih jatuh (ilustrasi)
Pesawat latih jatuh (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SUMENEP--Kepala Satuan Kerja Bandara Trunojoyo Sumenep, Dwi Ariyanto, menyatakan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akan menyelidiki pesawat latih yang jatuh di areal persawahan di Desa Marengan Daya, Kecamatan Kota.

"Kami langsung melaporkan jatuhnya pesawat latih tersebut ke Kementerian Perhubungan, Otoritas Bandara Trunojoyo, dan KNKT. Dalam waktu secepatnya, tim dari KNKT dan otoritas Bandara Juanda akan ke Sumenep untuk menyelidiki kasus tersebut," ujarnya di Sumenep, Jawa Timur, Jumat.

Satuan Kerja Bandara Trunojoyo merupakan instansi kepanjangan tangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan yang berada di Sumenep.

Pada Jumat siang, sebuah pesawat latih milik "Merpati Pilot School" jatuh di areal persawahan di Desa Marengan Daya, Kecamatan Kota.

Pesawat latih yang jatuh itu dalam posisi terbang solo (sendiri) dan diterbangkan oleh siswa sekolah penerbang "Merpati Pilot School", yakni Haris Yondi, warga Kecamatan Waru, Sidoarjo.

"Secara teknis, kami tidak terlibat langsung dalam proses penyelidikan jatuhnya pesawat latih milik sekolah penerbang 'Merpati Pilot School' tersebut, karena hal itu merupakan wilayah tugas KNKT dan Otoritas Bandara Trunojoyo," ujarnya, menerangkan.

Dwi Ariyanto mengatakan, musibah tersebut mengakibatkan siswa sekolah penerbang yang menerbangkan pesawat latih itu, yakni Haris Yondi, meninggal dunia.

Sejak akhir 2010, Bandara Trunojoyo menjadi lokasi latih terbang pesawat bagi siswa sekolah penerbang "Merpati Pilot School".Lokasi jatuhnya pesawat latih tersebut berada di sebelah timur Bandara Trunojoyo.

Di tempat kejadian perkara (TKP), badan pesawat latih yang jatuh itu ditutupi terpal.

Sejumlah benda yang diduga bagian dari badan pesawat, tercecer di sebelah timur badan pesawat.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement