REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Kepolisian Resor Kota Denpasar, Bali, akan mendata distributor dan agen penjualan elpiji guna mengantisipasi pengoplosan gas bersubsidi ukuran tiga kilogram pascakenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas Perindustrian dan Pertamina untuk mengetahui di mana tempat penjualan elpiji atau distributornya," kata Kepala Polresta Denpasar, Komisaris Besar Djoko Hariutomo di Denpasar, Sabtu.
Pendataan itu, kata dia, akan memudahkan pihak kepolisian di dalam mengawasi praktik kecurangan yang berpotensi di lakukan oleh beberapa pihak tertentu untuk mengambil keuntungan sesaat.
Pasca kenaikan harga elpiji ukuran 12 kilogram, Djoko mengaku belum ada laporan dari masyarakat ataupun temuan dari pihak kepolisian terkait adanya upaya pengoplosan elpiji itu.
Ia meminta masyarakat turut meningkatakan antisipasi di lingkungan setempat apabila menemukan kejanggalan atas upaya pengoplosan elpiji bersubsidi untuk segera melaporkan kepada pihak kepolisian.
Pengoplosan epliji bersubsidi ke elpiji ukuran non-subsidi seperti ukuran 12 kilogram memang menjadi salah satu yang diwaspadai pihak kepolisian setelah Pertamina menaikkan harga elpiji 12 kilogram.
Sebelumnya pada Kamis (9/1), Satuan Reserse Kriminal Polresta Denpasar menangkap tiga orang pelaku pengoplos elpiji bersubsidi di salah satu gudang elpiji milik salah satu agen di Jalan Kargo Taman Denpasar.
Asisten Manajer External Marketing Operations PT Pertamina Region V di Surabaya, Heppy Wulansari dihubungi dari Denpasar beberapa waktu lalu menyatakan bahwa aksi pengoplosan elpiji bersubdisi patut diwaspadai.
"Untuk itu pangkalan kami minta tidak melayani pembelian dari konsumen mapun pengecer dalam jumlah yang tidak wajar atau di luar kebiasaan. Kami harap masyarakat bisa melaporkan ke Pertamina atau aparat apabila ada indikasi pengoplosan di lingkungan mereka," katanya.
Heppy menambahkan bahwa rata-rata konsumsi elpiji ukuran 12 kilogram di Pulau Dewata per bulan mencapai 1.546 ton.
Sedangkan ukuran tiga kilogram subsidi per bulan mencapai rata-rata 13.189 ton.