Sabtu 20 Sep 2014 19:45 WIB

Korut Ancam Serang Korsel Jika Selebaran Anti-Pyongyang Disebar

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menggunakan teropong untuk melihat wilayah Selatan dari pos pengamatan militer di wilayah perbatasan Korut dan Korsel.
Foto: AP
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menggunakan teropong untuk melihat wilayah Selatan dari pos pengamatan militer di wilayah perbatasan Korut dan Korsel.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Utara Sabtu mengancam akan menyerang Korea Selatan jika mereka menyebarkan selebaran anti-Pyongyang melintasi perbatasan saat Korsel menjadi tuan rumah Asian Games.

Sekelompok pegiat Korsel berencana menyebarkan 200 ribu selebaran yang diikat pada balon-balon gas, yang dilepaskan dari lokasi dekat perbatasan ke arah wilayah Korut pada Ahad.

"Kami tidak akan tinggal diam sementara aksi provokatif yang dengan terbuka didukung oleh otoritas Korsel ini dilakukan terhadap kami saat para atlet ambil bagian dalam Asian games," demikian pernyataan dalam laman resmi pemerintah Korut, Uriminzokkiri.

Ini bukan sekadar omong kosong, demikian laman tersebut. "Jika otoritas boneka menghasut 'pembangkang' untuk melanjutkan pelepasan selebaran itu, akan ada konsekuensi yang tak diduga," imbuh dia.

Namun para pegiat Korsel mengatakan mereka tidak akan mundur karena ancaman itu. "Biarkan Korut marah dan berteriak. Kami tetap akan melakukannya seperti yang direncanakan," kata pemimpin para pegiat tersebut, Park Sang-Hak kepada AFP.

Peringatan tersebut diberikan beberapa hari setelah Korut mengirimkan pesan langka ke kantor presiden Korsel, dan meminta dihentikannya selebaran anti-Pyongyang semacam itu.

Pesan yang dialamatkan ke Gedung Biru itu dikirimkan melalui saluran militer pada Senin oleh Komisi Pertahanan Nasional Korut (NDC).

Komisi itu mendesak Korsel untuk menghentikan pegiat anti-Korut mengirimkan selebaran melewati perbatasan, dan mengatakan bahwa tindakan sudah harus dilakukan sebelum Korut mempertimbangkan usulan Korsel untuk menggelar pembicaraan tingkat tinggi.

Kelompok pegiat di Korsel secara rutin mengirimkan selebaran melintasi perbatasan dengan pesan-pesan yang mengkritisi dinasti Kim dan mendesak warga Korut untuk bangkit melawan penindasan.

Polisi telah menghentikan beberapa aksi serupa ketika risiko pembalasan dari Korut mulai meningkat, namun setelah itu mereka diizinkan untuk melanjutkan aksinya.

Korut mengirimkan 150 atlet ke Asian Games, yang dijaga oleh ratusan personel keamanan Korsel.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement