REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Para petani di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, meminta pemerintah tidak mengimpor bawang merah karena produksi mereka diyakini mampu memenuhi kebutuhan pasar.
Sekretaris Dewan Bawang Merah Nasional Mudatsir kepada wartawan di Cirebon, Ahad, mengatakan sebaiknya pemerintah tidak mengimpor bawang merah karena produksi lokal melimpah, sehingga kebutuhan pasar akan terpenuhi oleh hasil panen petani yang terus berlanjut.
Minat menanam bawang merah di sejumlah daerah terus meningkat, kata dia, sehingga produksi bisa diharapkan mencukupi permintaan pasar. Jika terjadi impor bawang merah, harga menjadi anjlok.
Harga murah akan memberatkan petani lokal, karena modal tanam mereka cukup tinggi terutama saat kemarau, di mana kebutuhan air harus dilakukan dengan cara pompanisasi.
Petani lokal pernah merugi hingga berkali-kali akibat panen raya, kata dia, akibat impor terus berlangsung sehingga persediaan pasar melebihi permintaan konsumen dan harga jatuh di bawah modal tanam.
Bagi petani modal terbatas, terpaksa beralih tanam karena mereka khawatir merugi kembali. Petani berharap pemerintah menghentikan impor bawang merah untuk menyelamatkan mereka.
Ia menjjelaskan, usaha menanam bawang merah mampu menyerap jutaan buruh harian lepas, mulai dari awal penanaman hingga proses panen dan pengiriman, bahkan untuk Kabupaten Kuningan banyak usaha lokal pengolahan bawang goreng.