Ahad 21 Sep 2014 21:26 WIB

13 Provinsi Laksanakan Deteksi Dini Hepatitis B

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Maman Sudiaman
Petugas Bio Farma memperlihatkan vaksin Hepatitis B.
Foto: Antara/Agus Bebeng
Petugas Bio Farma memperlihatkan vaksin Hepatitis B.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Slamet mengatakan, sebanyak tiga  persen ibu hamil di kota Jakarta terkena hepatitis B. Makanya untuk mengatasi hepatitis B pada ibu hamil,  tahun ini sebanyak 13 provinsi, 20 kabupaten/kota melaksanakan deteksi dini hepatitis B pada  ibu hamil dan petugas kesehatan tahun ini.

Sejumlah daerah yang melaksanakan deteksi dini hepatitis B ini, ujar Slamet, antara lain Jakarta, Jawa Barat,  Semarang, Surabaya, Mataram, Deli Serdang, Bengkulu, Jambi, Batanghari, Padang, Solok, Bukit  Tinggi, Manado, Makassar, dan Sorong. Para  petugas kesehatan yang melakukan deteksi dini ini sedang dilatih melakukan deteksi dini hepatitis dengan benar.

Ibu hamil, kata Slamet, jika dideteksi dini ternyata positif hepatitis B, maka didata  di puskesmas. Lalu bayinya  diproteksi dengan obat supaya tidak terkena hepatitis B dari ibunya. "Bayi begitu lahir langsung diproteksi dari hepatitis. Ini perlu dilakukan agar tidak tertular hepatitis dari ibunya,"ujar Slamet.

Sedangkan hepatitis C, terang Slamet,  itu numpang pada orang yang menderita  hepatitis B. Makanya pengobatan hepatitis B sekaligus pengobatan hepatitis C.

Kemenkes, kata Slamet, ingin penanganan hepatitis B ini pelaksanaannya atau gaungnya  seperti penanganan  HIV/Aids. Dunia dulu mengabaikan hepatitis B padahal ini penyakit yang membahayakan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement