REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif bertemu lebih dari satu jam di Waldorf Astoria, New York City, Minggu, untuk membahas program nuklir Iran.
Kedua pemimpin juga membahas ancaman yang ditimbulkan oleh Negara Islam di Irak dan Levant (ISIL), yang juga dikenal sebagai Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan Negara Islam (IS).
Mereka meninjau kembali status perundingan-perundingan antara Iran dan lima anggota tetap Keamanan Keamanan PBB ditambah Jerman (P5+1: AS, Inggris, Prancis, Rusia, Tiongkok) mengenai program nuklir Iran.
Mereka membahas "baik kemajuan yang telah dibuat dan pekerjaan yang masih harus dilakukan," menurut pernyataan oleh Departemen Luar Negeri AS.
Kerry mencatat bahwa pekan ini adalah "kesempatan untuk membuat kemajuan tambahan, dan menekankan bahwa itu adalah niat kami untuk melakukannya," kata pernyataan itu.
Mengenai ancaman yang ditimbulkan oleh ISIS, dua diplomat bertemu satu-satu dulu, dan kemudian bergabung dengan Deputi Menteri Luar Negeri William Burns dan Wakil Menteri Wendy Sherman di sisi AS, dan wakil menteri luar negeri Abbas Araghchi serta Majid Ravanchi di pihak Iran.
"Ke depan, Menteri Luar Negeri Kerry dan Menteri Luar Negeri Zarif sepakat untuk bertemu lebih lanjut yang diperlukan saat berada di New York pekan ini," kata pernyataan itu.