Senin 22 Sep 2014 19:12 WIB

Solidaritas Warga Bantu Petani di Brisbane

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Sebanyak 30 relawan di Kota Brisbane mencoba membantu seorang petani brokoli di sebuah lahan pertanian di Brisbane Utara. Petani pemilik lahan tersebut mengalami kesulitan sebelumnya karena gagal panen.

Di Brisbane ada kelompok yang aktif mencoba menghubungkan para warga dengan sejumlah pertanian di sekitar Brisbane. Setelah sempat terjadi gagal panen di pertanian Birkdale, sekitar 33 menit dari pusat kota Brisbane, komunitas yang menamakan dirinya Food Connect ini mencoba untuk ikut membantu pemilik pertanian tersebut.

Emma Kate-Ross, General Manager dari Food Connect mengatakan bahwa petani tersebut juga merupakan salah satu produsen pertanian yang paling dicintai di Brisbane.

"Kami mencoba terlibat dengan para petani kecil yang mana mereka memiliki lahan pertanian dan memperkerjakan anggota keluarga mereka sendiri," ujar Emma, belum lama ini. 

"Lalu kami memutuskan untuk melibatkan anggota komunitas dan mencoba ikut membantu panen."

Para sukarelawan membantu membotong dan mengepak brokoli

Anggota komunitas tiba di lahan pertanian pada pagi hari, agar mencegah brokoli menjadi rusak akibat sinar matahari.

"Kebanyakan dari mereka belum pernah melakukan ini, tetapi beberapa diantaranya ada yang tertarik dengan berkebun di rumahnya. Mereka juga belum pernah ke lahan pertanian dan ikut terlibat dalam panen," ujar Emma.

"Jadi ini adalah pengalaman yang luar biasa bagi mereka dan petani tersebut akan menghemat hingga 20 juta rupiah pada pekan ini," tambahnya.

Tak hanya itu, menurut Emma banyak warga yang ingin tahu lebih banyak dari mana produk pertanian mereka berasal dan ingin mencoba membantu para petani di negara bagian Queensland.

"Bersama Food Connect, kita melihat produk pangan punya peranan penting di komunitas, bukan sekedar yang kita makan tiga kali sehari. Kita mencoba membuat koneksi antara konsumen dan produsen sebaik mungkin," jelas Emma.

Tak hanya itu lewat program ini pun, para warga bisa mempunyai rasa kepemilikan.

"Sekarang ini banyak berita buruk di dunia. Apa yang kita lupa adalah sebenarnya kita bisa berkontribusi dan memiliki pengawasan dengan satu lahan pangan meskipun kecil," kata Emma.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement