REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Empat anggota TNI dari Batalyon Yonif 134 Tuah Sakti ditembak oleh anggota Brimob Polda Kepulauan Riau (Kepri) pada Senin (22/09) dinihari. Peristiwa itu berawal dari pengeroyokan dua anggota TNI yang dilakukan oleh oknum anggota Brimob Polda Kepri di kawasan Tembesi, Batu Aji, Batam.
"Jadi ini bukan bentrokan, tapi penanganan sepihak oleh anggota Polri. Tidak ada perlawanan sama sekali karena mereka tidak tahu apa-apa tetapi ditangkap, dipukuli, dan ditembaki," ujar Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI, Mayjen TNI Fuad Basya, saat dihubungi Republika.
Fuad menjelaskan peristiwa berawal ketika dua anggota TNI yang tengah berpakaian preman, melihat adanya keramaian di salah satu lokasi yang diduga menjadi tempat penimbunan BBM.
"Seorang anggota TNI kemudian mendatangi lokasi itu, dan kemudian langsung dikeroyok dan ditembak pada bagian kakinya. Melihat temannya tergeletak, satu anggota lain kemudian mendatangi kelompok pengeroyok namun dia juga menjadi korban," jelasnya.
Kejadian itu memicu rasa solidaritas diantara anggota TNI yang lain. Kemudian beberapa orang anggota TNI mendatangi Mako Brimob Kepri untuk meminta penjelasan, hingga berakhir pada bentrokan dan dua anggota TNI lainnya mengalami luka tembak.
"Jadi totalnya ada empat orang yang mengalami luka tembak pada bagian kaki," ucapnya.
Empat anggota TNI yang mengalami luka tembak adalah Pratu AK, Prada HS, Praka EB, dan Pratu ES. Saat ini keempat anggota TNI itu tengah menjalani perawatan di rumah sakit.