REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan penghuni Rusun Kalibata, Jakarta Selatan, harusnya diusir karena tempat tinggal itu telah dimiliki oleh kalangan menengah ke atas.
"Jika mau ditegakkan aturan maka penghuni Rusun Kalibata harusnya diusir semua. Ini rusun bersubsidi yang mengharuskan penghuninya hanya berpenghasilan maksimal Rp 5 juta per bulan, tapi coba cek malah sudah berpenghasilan di atas ratusan juta," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Senin (22/9).
Ahok mengatakan rusun tersebut telah berubah layaknya apartemen sehingga dipastikan pemilik memiliki kendaraan roda empat dan menggunakan bahu jalan untuk parkir.
"Awalnya, Rusun Kalibata itu memang bukan untuk yang pakai mobil tapi yang pakai kereta, tapi karena pembelinya salah, jadi mobil yang tak tertampung di areal parkir rusun kemudian diparkirkan di jalan," ujar mantan Bupati Belitung Timur ini.
Ahok menyadari pengusiran penghuni Rusun Kalibata merupakan hal yang mustahil. Pun, ia memilih hanya menegakkan aturan larangan parkir di bahu jalan.
Setiap penghuni rusun harus memanfaatkan fasilitas umum yang disediakan oleh gedung. "Parkirlah di basement gedung, jika kamu parkir di luar maka akan disikat," kata Ahok.