Selasa 23 Sep 2014 15:41 WIB

Ini Adegan Romantis Vino di '3 Nafas Likas'

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Vino G. Bastian
Foto: Republika/Amin Madani
Vino G. Bastian

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara kawakan Rako Prijanto kembali menggarap film inspiratif '3 Nafas Likas.' Pemeran utama Jamin Ginting, Vino G Bastian menilai film ini menghadirkan romantisme berbeda antara karakter Jamin dengan istrinya Likas.

"Karakter Jamin Ginting, seorang Batak Karo memang keras. Apalagi, 70 persen kehidupannya berjalan di medan perang. Namun, dalam kerasnya dia tetap menyampaikan kepedulian kepada istrinya dengan lembut," ujar Vino saat menyambangi redaksi Republika, Senin (22/9).

'3 Nafas Likas' bercerita tentang seorang perempuan Batak Karo dengan karakter kuat yang menjalani kehidupan luar biasa. Film ini memiliki esensi tiga janji yang diucapkan Likas kepada tiga orang terpenting dalam hidupnya, yaitu suami, ibu, dan kakaknya. 

Tiga janji itu menjadi nafas dalam kehidupan Likas dan suaminya yang berlatar belakang beberapa kejadian penting di Indonesia, yaitu perang kemerdekaan, pergolakan revolusi 1960-an, dan masa kejayaan perekonomian Indonesia. Syuting film ini berlangsung di Sumatra Utara dan Ottawa, Kanada.

Bagi Vino, adegan paling berkesan sekaligus romantis dan natural adalah ketika Jamin bertanya kepada istrinya tentang siapa yang mau menjadi pemimpin di dalam rumah tangga ini, khususnya ketika dia berjuang di medan perang. 

Garis keturunan patrilinieal suku Batak memang meletakkan posisi laki-laki di atas perempuan. Namun, Jamin tak besar kepala, tak egois, melainkan bijaksana dengan kedudukan istrinya.

"Dalam hal pekerjaannya sebagai seorang pejuang di medan perang, Jamin memang pemimpin (jenderal). Namun, ketika di rumah tangga, dia juga menganggap istrinya pemimpin yang lebih paham rumah tangga. Membangun rumah tangga bukan hanya tanggung jawab seorang suami, melainkan juga istri," kata Vino.

Bagi aktor yang baru saja menerima penghargaan sebagai Pemeran Sinetron Pria Terpuji Festival Film Bandung 2014 ini, ketika Jamin berbicara dengan anak buahnya, dia bisa kasar. Itu untuk memperlihatkan posisinya yang lebih tinggi. Namun, tokoh ini bisa membedakan kapan dia berhadapan dengan anak buah, dan kapan berhadapan dengan keluarga.

"Jamin Ginting selalu bisa menghargai perempuan dengan gaya lembut khasnya. Dalam kasarnya, dia tetap bisa mencairkan suasana," tambah Vino. 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement