REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film terbaru Vino G Bastian '3 Nafas Likas' menuntutnya berperan sebagai pejuang Batak Karo, Sumatra Utara bernama Jamin Ginting. Demi mendalami karakternya itu, suami aktris Marsha Timothy ini melakukan berbagai riset, termasuk mengunjungi Komunitas Batak di Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur.
"Saya mencoba mendalami karakter orang Batak Karo. Sebelum berangkat ke Sumatra Utara, saya googling dan menemukan satu blog yang menunjukkan keberadaan Komunitas Karo di Cililitan, Jakarta. Saya datang ke sana," ujar Vino saat bertandang ke Republika, Senin (22/9).
Di Cililitan, Vino menemukan banyak deretan lapo khas Sumatera Utara di badan jalan. Di sana, dia secara tak sengaja berkenalan dengan Ibu Tarigan. Setelah mengutarakan maksudnya untuk mendalami budaya Karo, Vino diterima degan penuh antusias. Dia pun merekam gaya berbicara warga di sana.
Vino juga berusaha mengalihbahasakan dialog dalam filmnya ke dalam bahasa Karo. Tak lupa, dia juga memelajari dialeg karo, juga gestur tubuh Jamin Ginting.
Komunikasi dalam bahasa Karo, bagi Vino, berbeda dengan orang Batak kebanyakan. Orang Karo memiliki logat semi Batak dan semi Melayu.
"Bahasa Karo itu memang Batak, tapi ada ayunan khas Melayunya," ujar Vino sembari mencontohkan beberapa dialognya dalam film.
Melalui film yang akan dirilis di bioskop 16 Oktober mendatang ini, Vino belajar banyak tentang kebudayaan Batak. Dia memahami perbedaan antara Batak Toba, Batak Karo, Mandailing, dan suku-suku lainnya di Sumatra Utara.
Nilai-nilai kepahlawanan dan nasionalisme dari sudut pandang berbeda juga dihadirkan dalam film ini. Menurut Vino, ada banyak pahlawan di luar sana yang ikut serta berjuang merebut kemerdekaan Indonesia.
Baginya, pahlawan bukan hanya pahlawan nasional, melainkan juga pahlawan-pahlawan di daerah. Jamin Ginting merupakan tokoh yang memiliki porsi tersendiri dalam sepak terjangnya sebagai pimpinan TNI mengusir Belanda dari Sumatra Utara.