REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Pasukan Amerika Serikat (AS) yang menyerang ISIS di Suriah ternyata menghantam kelompok bersenjata lainnya. Menurut kementerian pertahanan AS, kelompok ini tengah merencanakan serangan terhadap AS dan pasukan Barat.
Sekutu Arab seperti Bahrain, Yordania, Arab Saudi, Qatar, dan Uni Emirat Arab terlibat dalam serangan ini. Delapan serangan udara AS ditargetkan kepada kelompok garis keras Khorasan yang terdiri dari kelompok Alqaeda.
"AS juga menghentikan rencana serangan kepada AS dan kepentingan Barat yang dilakukan oleh jaringan veteran Alqaeda yang sering disebut sebagai kelompok Khorasan, dan yang telah mendirikan tempat yang aman di Suriah untuk melancarkan serangan dan merekrut warga Barat melakukan operasinya," kata pernyataan Pentagon seperti dilansir Aljazeera.
Militer AS menggunakan pesawat jet dan misil Tomahawk dalam serangan terhadap ISIS. "Serangan itu menghancurkan ISIS termasuk anggotanya, tempat pelatihan, markas dan pusat kendali dan komando, gudang, pusat keuangan, dan kendaraan bersenjata," tambahnya.
Sebanyak 47 misil Tomahawk telah diluncurkan dalam serangan ini. Kelompok Khorasan yang ditargetkan secara terpisah merupakan jaringan al-Nusra Front.
Puluhan orang dinyatakan tewas dan terluka dalam serangan AS terhadap basis ISIS di Raqqa. Menurut kelompok Observatori HAM Suriah, lebih dari 20 orang tewas dan dua tempat ISIS telah hancur.