REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) KH Hasyim Muzadi menilai partai berlambang Ka'bah itu belum saatnya beroposisi terhadap pemerintah karena secara internal organisasi masih memerlukan pembenahan.
"PPP masih memerlukan pembenahan intern, penataan rekrutmen dan visi, serta pembentukan negarawan. Hal itu tidak bisa dilakukan sambil menjadi oposisi," kata Hasyim di Jakarta, Selasa (23/9).
Karena itu, kata Hasyim, sangat pantas jika elit PPP saat ini mendengarkan nasihat mantan ketua umum partai itu Hamzah Haz untuk merapat ke pasangan pemenang Pemilu Presiden 2014.
"Apa yang dikehendaki Pak Hamzah tentu mengatur 'positioning' PPP sebagai institusi terlepas dari dinamika intern sesaat," kata Hasyim yang aktif di PPP Jawa Timur pada 1973-1987.
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hikam Malang dan Depok itu mengingatkan bahwa PPP didirikan pada 1973 oleh tokoh-tokoh Islam di Indonesia dari segala unsur kaum Muslimin dengan tujuan agar agama bisa terserap oleh negara dalam proses demokrasi tanpa menghadapkan agama dengan negara.
"Karena kesadaran bahwa orang Islam di Indonesia bukan hanya di PPP," kata mantan Ketua Umum PBNU itu.