REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Film ini pertama sekali diluncurkan tahun 2012 di New york dalam perhelatan Other Israel Film Festival.
Sutradara film Naomi Levari menjelaskan film ini mengisahkan perjalanan seorang pemuda Arab Muslim dari keluarga Sakhnin di Galilee untuk menjadi tentara Israel. Orang Palestina menyebut Galilee dengan Al Jalil.
Patriotisme pemuda ini untuk negaranya Israel diwarnai oleh kecurigaan oleh sesama prajurit dari kalangan Yahudi, dikutip dari the Times of Israel.
Kisah ini agaknya bertujuan untuk diplomasi Israel di dunia soal kedudukan kaum minoritas di Israel.
Selain dari kalangan Yahudi, militer Israel juga dipenuhi parjurit dari kalangan Druze, Arab, Badui, Palestina yang Kristen maupun Muslim.
Dalam sebuah artikel di Israel Hayom, An officer and a Muslim Zionist, sebuah kisah nyata prajurit Muslim pernah dikupas tuntas. (Baca: Mossad Buka Lowongan Intel Zionis)
"Saya prajurit lapangan di pusat pelatihan Angkatan Darat Israel (IDF ground forces) di Tze';elim," kata Al Wahib, seorang pasukan Isreal yang beragama Islam.
"Saya sudah seperti ayah dan ibu di tempat tersebut," katanya bangga.
Walupun berumur 32 saat artikel tersebut dibuat tahun 2012, Mayor Wahib menjadi prajurit Muslim dengan pangkat tertinggi dan mengaku dirinya seorang Zionis dan patriot sejati bagi negaranya, Israel.
Dia menyebut dirinya, Zionis Arab Israel. (Baca: ISIS Didukung Israel?)