REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah meminta dana bantuan darurat 3,8 miliar dolar AS untuk membantu memulihkan Gaza pascaperang dengan Israel, Selasa (23/9).
Hamdallah mengatakan Arab Saudi berjanji akan memberi 500 juta dolar AS. Negara-negara lain juga memberi isyarat akan memberi bantuan. Hamdallah berbicara usai melakukan pertemuan yang dipimpin olen Norwegia di sela-sela pertemuan peminpin dunia di PBB.
Permintaan bantuan tersebut dilakukan di saat Presiden Palestina Mahmoud Abbas bersiap mengajukan resolusi kepada Dewan Keamanan PBB mengenai rencana tiga tahun penarikan pasukan Israel dari Tepi Barat. Pejabat Palestina mengatakan resolusi tersebut kan diserahkan setelah Abbas berbicara di Majelis Umum PBB, Jumat mendatang.
Perang di Gaza berimbas pada melemahnya posisi Abbas di dalam negeri. Sedangkan Hamas justru memperoleh popularitas di antara rakyat karena berperang melawan Israel.
Abbas menerima tekanan untuk menciptakan strategi politik baru setelah berulang kali gagal mendirikan negara Palestina dalam negosiasi dengan Israel yang dimediasi oleh AS.
Abbas bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry, Selasa. Namun, dia pesimis resolusi akan disetujui dalam pemilihan Dewan Keamanan.
Hampir dipastikan AS akan memveto langkah tersebut. AS mengatakan satu-satunya resolusi adalah negosiasi langsung antara kedua pihak.
Satu hari sebelumnya, Abbas mengatakan penolakan PBB akan mendorongnya mencari keanggotaan di institusi dan lembaga internasional. Ajudannya mengatakan hal itu termasuk Pengadilan Kriminal Internasional sehingga memungkinkan untuk menyeret Israel atas tuduhan kejahatan perang di Gaza dan pembangunan pemukiman baru di Tepi Barat.