REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menkumham Amir Syamsuddin menyarankan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) agar mengambil kalangan profesional sebagai penggantinya pada periode mendatang.
"Saya kira ke depan saya minta lebih baik menkuham itu dari profesional," kata Amir Syamsuddin di Kompleks Parlemen Senayan, Rabu (24/9).
Amir mengatakan publik cenderung mencurigai menkumham dari kalangan partai. Misalnya masih menganggap orang parpol bakal terlibat konflik kepentingan. "Orang parpol cenderung dicurigai," ujarnya.
Ketua Dewan Kehormatan DPP Partai Demokrat itu menceritakan pengalamannya. Amir mengatakan publik sempat mencurigainya tidak bisa independen saat baru dilantik sebagai menkumham.
Namun kecurigaan itu dijawab Amir. "Selama tiga tahun saya tidak pernah konflik kepentingan. Supaya anda tahu saya menjadi menteri tidak bawa satu pun staf khusus dari partai," kata Amir.
Amir mengaku telah berkomunikasi dengan tim transisi yang dibentuk Jokowi. Dia mengaku telah memberi masukan kepada tim transisi soal pekerjaan rumah yang mesti diselesaikan kemenkumham ke depan.
"Saya bisa bergaul baik. Masyarakat juga terhindar dari curiga konflik kepentingan. Saa tidak berhak mengajari."
"Tim transisi yang sudah bertemu dengan saya Andi Widjajanto. Meminta masukan saya," kata Amir.