Rabu 24 Sep 2014 14:17 WIB

Jokowi-JK Tak Bisa Hindari Kenaikan Harga BBM

Rep: Elba Damhuri/ Red: Mansyur Faqih
Jokowi (Joko Widodo) di Balai Kota, Jakarta, Rabu (3/9). (Republika/ Wihdan)
Foto: Republika/ Wihdan
Jokowi (Joko Widodo) di Balai Kota, Jakarta, Rabu (3/9). (Republika/ Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintahan baru Joko Widodo-Jusuf Kalla (Jokowi-JK) menghadapi satu tantangan berat demi menyeimbangkan stabilitas fiskal. 

Pengamat energi WS Wirjawan mengatakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga level tertentu menjadi satu kebijakan paling berat yang harus diambil.

Menurut dia, menaikkan harga mutlak dan merupakan obat mujarab untuk mengurangi konsumsi BBM. Kebijakan ini akan ikut menurunkan beban subsidi BBM pada APBN.

"Subsidi bisa menjadi lebih tepat sasaran dan hanya diberikan kepada bidang-bidang produktif rakyat," kata Wirjawan yang juga mantan deputi pengendalian finansial BP Migas, Rabu (24/9).