REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seram, itulah kata pertama yang diucapkan aktor muda Mario Irwinsyah saat ditanya perasaannya memerankan adik tokoh utama Likas di film ‘3 Nafas Likas’ yang akan tayang 16 Oktober mendatang. 

Seperti apa keseraman Mario? Apa yang membuat ia merasa begitu tertekan? 

“Maksudnya serem karena keluarga tokoh ini masih ada (hidup/red.)," ujar Mario Irwinsyah serius saat berkunjung ke redaksi Republika beberapa waktu lalu, di Jakarta. 

Selain itu ia juga sedikit kesulitan mencari referensi tentang karakter yang ia mainkan. Hal ini berbeda dengan peran yang sebelumnya ia mainkan. Dimana ia bisa menemukan referensi dari catatan sejarah. 

"Tapi kalau adik Likas yang kebetulan baru saja pulang ke Rahmatullah ini, tidak banyak literatur yang bisa diambil, hanya bisa saya dengar dari keluarganya,” ujar Mario. 

Karenanya Mario harus bisa meyakinkan keluarga bagaimana sosok bernama Mulia yang akan ia perankan itu.  

“Saya sempat berpikir, bagaimana kalau saya tidak berhasil deliver sosok ini sesuai penyampaian keluarganya. Penilaian utama yang harus saya achieve adalah dari keluarganya,” kata aktor yang sudah membintangi puluhan film itu.

Adapun karakter Mulia ialah seorang adik yang lebih tampak seperti ajudan Likas, karena memang ia merasa harus membayar hutang budi pada Likas.  

“Mulia perannya membantu, sesimpel itu saja. Soal karakter juga yang paling tangguh tetap Likas. Tapi ternyata sumber konflik film ini salah satunya juga di Mulia. Ketika ia harus ditanggung dan dibiayai. Maka menjadi cerita penting juga dalam film ini,” tambah Mario.

"3 Nafas Likas" rencananya tayang pada 16 Oktober mendatang. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika