REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Memasuki masa panen raya, harga jual garam rakyat di tingkat petani, anjlok. Dikhawatirkan, kondisi itu akan lebih parah saat puncak masa panen raya.
Berdasarkan pantauan di sentra tambak garam Desa Santing, Kecamatan Losarang, Kabupaten Indramayu, harga garam di tingkat petani hanya berkisar Rp 40 ribu - 45 ribu per kuintal. Harga itu menurun tajam dibandingkan Juli lalu yang mencapai Rp 70 ribu per kuintal.
''Harga garam turun karena pasokannya saat ini sedang melimpah,'' tutur seorang petani garam di Desa Santing, Suparmo, Kamis (25/9).
Suparmo mengaku memiliki 15 petak tambak garam. Setiap hari, dia bisa memproduksi sekitar lima kuintal garam dari setiap tiga unit tambak garam.
Seorang petani garam lain, Rasdi, menambahkan, selain pasokan yang berlimpah, anjloknya harga garam juga disebabkan adanya permainan tengkulak dalam jual beli garam. Menurutnya, tengkulak sengaja menekan harga beli garam serendah mungkin.
Rasdi menambahkan, biasanya harga jual garam akan terus turun dan mencapai titik terendah pada pertengahan November. Dia berharap, pada tahun ini harga garam tak sampai jatuh pada harga Rp 30 ribu per kuintal.
''Saya sih berharap harga garam tetap berada di kisaran Rp 50 ribu per kuintal,'' tandas Rasdi.