Kamis 25 Sep 2014 11:19 WIB
mubahalah anas

Ada Cerita Duren di Sidang Anas (1)

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Mansyur Faqih
M Nazaruddin
M Nazaruddin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rangkaian panjang sidang kasus Hambalang dengan terdakwa Anas Urbaningrum menemui titik akhirnya. Rabu (24/9) siang, majelis hakim Pengadilan Tipikor Jakarta membacakan putusan untuk Anas. 

Mantan ketua umum Partai Demokrat itu divonis delapan tahun penjara dan denda Rp 300 juta subsider tiga bulan kurungan. Tak hanya itu, ia juga diminta untuk mengembalikan uang sebanyak Rp 57,59 miliar dan 5,26 juta dolar AS.

Banyak momen menarik dari sidang yang setiap digelar acap kali mendapat perhatian luas itu. Misalnya soal kealpaan ucap dari para saksi yang kerap memberatkan Anas. Mereka adalah mantan bendahara umum Partai Demokrat Nazaruddin dan sopir koleganya di PT Dutasari Citralaras, Machfud Suroso yaitu Yanto Sutrisno.

Nazar, dalam sidang pemeriksaannya sebagai saksi pada akhir Agustus lalu sempat membeberkan kedekatannya dengan Anas. Dia pun meyakinkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) KPK dan majelis hakim bahwa seorang Nazar tahu benar polah dan sepak terjang Anas.

Namun entah mengapa Nazar justru sempa terlihat kikuk saat salah menyebut alamat rumah Anas yang diawali dengan kata Duren (Durian). "Yang mulia saya ini dekat dengan Mas Anas, saya sering main ke rumah dia di Duren Tiga (Jakarta Selatan)," kata Nazar.

Ada momen hening beberapa detik saat Nazar tuntas mengucapkan kalimat itu. Para pengunjung sidang tampak terpaku dan majelis hakim pun mengerenyitkan dahi.

Tapi Nazar seolah tak menyadari kesalahannya dan tetap konsisten bertutur panjang lebar bahwa rumah Anas berada di Duren Tiga.

JPU KPK pun coba menghentikan ocehan Nazar dengan mengatakan fakta sebenarnya. "Maaf saudara saksi, mungkin yang saudara saksi maksud adalah Duren Sawit (Jakarta Timur)," kata Jaksa.

"Oh iya, maaf pak jaksa dan majelis hakim, maksud saya Duren Sawit," kata Nazar mengoreksi.

Di ujung meja penasihat hukum, Anas yang sejak awal meyakini bahwa Nazar hanya akan memberikan kesaksian karangan tampak tersenyum kecil. Namun pemandangan berbeda tersemat di deretan bangku pengunjung. 

Tawa pingkal tampak dari mereka diselingi dengan selintingan kalimat menyindir. "Grogi ya, wajarlah salah, ngarang itu keterangannya,"  kata para pengunjung sidang yang didominasi loyalis Anas.

Kediaman Anas yang sebenarnya terletak di Duren Sawit, Jakarta Timur. Tepatnya berlokasi di Jl Selat Makasar C9/22 Duren Sawit, Jakarta Timur. 

Saat ini, rumah yang juga sempat menjadi markas ormas bentukan Anas, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) itu sudah disita oleh KPK.

 

Ikuti informasi terkini seputar sepak bola klik di sini

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement