Kamis 25 Sep 2014 20:25 WIB

Jokowi Dorong Penggunaan Gas untuk Kepentingan Industri

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di dampingi petugas PGN memantau jajaran pipa gas sambungan rumah di rumah susun Marunda, Jakarta Utara, Kamis (25/9).(Republika/Rakhmawaty La'lang)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo di dampingi petugas PGN memantau jajaran pipa gas sambungan rumah di rumah susun Marunda, Jakarta Utara, Kamis (25/9).(Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) mendorong gas bumi dimanfaatkan sebanyak-sebanyaknya untuk kepentingan industri. Penggunaan gas, kata Jokowi, dapat menghemat subsidi BBM sehingga mengurangi beban negara.

Jokowi menjelaskan, penggunaan gas bumi untuk industri dapat mengefisienkan harga karena biaya produksinya yang lebih murah. Hal itu karena gas bumi dapat diproduksi sendiri di dalam negeri. Sementara jika menggunakan BBM atau Elpiji, sambung Jokowi, sebagian bahan bakunya harus impor sehingga harganya lebih mahal.

"Kalau di industri, berarti nanti produk-produknya akan lebih kompetitif. Masyarakat bisa menghemat," ujar Jokowi usai meresmikan pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga di Rusunawa Marunda, Kamis (25/9).

Salah satu target pemerintahan Jokowi-JK adalah mengurangi subsidi BBM. Jokowi mengatakan, subsidi BBM harus dialihkan ke sektor produktif yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti subsidi pupuk untuk petani, subsidi solar untuk nelayan, dan bantuan modal bagi pelaku usaha kecil.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement