REPUBLIKA.CO.ID, PBB -- Presiden Iran, Hassan Rouhani mendesak dunia untuk melawan aksi ekstrimisme yang menggunakan nama Islam. Hanya saja ia menyalahkan aksi militer pimpinan Amerika Serikat yang justru seperti memberi bahan bakar kepada aksi militan dan terorisme.
Ia mengatakan saat ini teror telah menjadi global. Dimana ekstrimisme telah bertemu dan akhirnya bersatu. ''Tapi apakah kita bersatu melawan para ekstrimis,'' tutur dia, dikutip dari Washington Post dalam pidato di Majelis Umum PBB, Kamis (25/9).
Iran sejak awal adalah lawan paling dekat dari Daulah Islamiyah atau sering disebut ISIS. Meski Teheran menolak untuk mengambil bagian dalam koalisi internasional yang dipimpin AS namun Iran menyatakan akan memerangi ISIS.
Hanya saja Rouhani mengecam kesalahan Amerika Serikat. Khususnya ketika mereka menyerang Irak dan Afghanistan sehingga menjadi negara tempat pelatihan militan Islam. Ia juga mengkritik tindakan Arab Saudi, yang mendukung kaum ekstrimis seperti ISIS.
Militan Islam ini menurut dia sengaja menciptakan tempat agar kekuatan Barat menyerang wikayah tersebut. "Hal ini sangat mengherankan kelompok-kelompok pembunuh ini menyebut diri mereka Islam,"tutur dia diikuti dengan kalimat melakukan aksi kekejaman memenggal kepala.