REPUBLIKA.CO.ID, ZURICH -- Gibraltar memang telah membuat debutnya di Eropa pada musim ini, namun tidak akan ada tempat untuk negara teritorial Inggris tersebut di badan sepak bola dunia, FIFA. Presiden FIFA Sepp Blatter mengumumkannya pada Jumat (26/9) bahwa Gibraltar dan Kepulauan Mariana Utara, negara teritori Pasifik AS, tidak memenuhi persyaratan keanggotaan.
"Komite eksekutif memutuskan bahwa Asosiasi Sepak Bola Gibraltar dan Asosiasi Sepak Bola Kepulauan Mariana Utara tidak dapat diterima sebagai anggota FIFA mengacu kepada pasal 10 Statuta FIFA," kata Blatter. Kedua negara itu tidak lolos sebagai negara merdeka mengacu kepada Statuta FIFA, kata Blatter.
Setelah bertahun-tahun berkampanye untuk menjadi anggota UEFA, Gibraltar, yang hanya memiliki penduduk sebanyak 30 ribu jiwa, akhirnya pada Mei 2013 mendapatkan keanggotaan itu berkat Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS), meski terdapat keluhan dari negara tetangganya, Spanyol, terkait perselisihan politik dengan negara persemakmuran itu.
Negara kecil itu dihancurkan 0-7 oleh Polandia pada pertandingan pembukaan kualifikasi Piala Eropa 2016 mereka di awal bulan ini. Juru bicara Asosiasi Sepak Bola Gibraltar mengatakan kepada Press Association Inggris setelah mendengar komentar-komentar Blatter, bahwa mereka akan kembali membawa masalah ini ke CAS.
"Kami mengharapkan keputusan FIFA ini berdasarkan pada statuta-statuta yang dalam pandangan mereka memandang Gibraltar bukan sebagai teritori merdeka, maka kami memprakarsai banding kami ke CAS. Itulah langkah kami selanjutnya," kata sang juru bicara.
"Kami sekarang merupakan negara angota UEFA dan kami akan membawanya ke fase selanjutnya - jika Anda melihat sejarah keanggotaan UEFA kami, maka cara ini akan berjalan lancar."