REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sukses membintangi film 99 Cahaya di Langit Eropa, aktor Abimana Aryasatya kembali berlaga di film petualangan religi Haji Bacpacker (HB).
Walaupun film ini menuntut ketangguhan fisik karena harus naik turun gunung juga melintasi sembilan negara, namun Abimana merasa film ini lebih menuntutnya mengeksplorasi karakter. Di film tersebut ia memerankan Mada yang penuh dengan ragam perasaan.
Inilah tantangan terbesar Abimana.
“Pendekatannya di film ini natural saja. Tapi bedanya dari film gue sebelumnya lebih menekankan soal rasa. Bagaimana gue eksplor rasa sakit gue. Rasa pas dapat pencerahan,” ujar Abimana dalam Gala Premiere film Haji Backpacker, Jumat (26/9).
Film yang diadaptasi dari novel berjudul sama ini didasarkan atas pengalaman, bukan seperti film religi yang hanya bersifat informatif.
Ia juga merasakan Danial Fikri selaku sutradara lebih menekankan rasa ketimbang verbal atau fisik padanya.
“Kalau sutradara lain mungkin lebih ke verbal, yang biasa bilang ke artisnya, lo salah gerakannya begini, begitu. Tapi di sini Danial lebih menekankan soal rasa ke gue,” tambah Abi.
Begitu juga menurut sang sutradara. Film ini, kata Danial, bisa memberi makna mendalam adalah karena koneksi rasa atau batin antara kru.
“Karena koneksi batin semua kru, yang memberi energi terbesar mereka dalam pembuatan film sehingga menjadikan film ini tumbuh lebih besar lebih dari yang terpikirkan sebelumnya,” kata Danial. Film Haji Backpacker rencananya tayang mulai 2 Oktober mendatang.