REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Dewan Pembina Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (Soksi) Bobby Suhardiman mengimbau pengurus Partai Golkar merekomendasikan kader yang tepat untuk menduduki jabatan Ketua DPR RI periode 2014-2019.
"Siapa figur kader Partai Golkar yang terpilih menduduki jabatan ketua DPR RI diharapkan dapat mengembalikan marwahnya sebagai partai besar," kata Bobby Suhardiman di Jakarta, Sabtu (27/9).
Bobby Suhardiman mengatakan hal itu menyikapi calon pimpinan DPR RI periode 2014-2019 yang akan dipilih setelah pelantikan anggota DPR RI pada 1 Oktober mendatang.
Sampai saat ini ada tiga nama yang disebut-sebut akan diusulkan Partai Golkar untuk menduduki posisi ketua DPR RI, yakni Bendahara Umum DPP Golkar Setya Novanto, Wakil Ketua Umum Fadel Muhammad dan Ketua DPP Golkar Ade Komaruddin.
Peluang Partai Golkar menjadi semakin besar untuk menempatkan kadernya sebagai pimpinan DPR RI periode mendatang setelah UU Nomor 27 Tahun 2009 tentang MD3 direvisi menjadi UU Nomor 17 Tahun 2014 tentang MD3 yang mengamanahkan bahwa pimpinan DPR RI akan dipilih oleh anggota DPR RI.
Partai Golkar sebagai pemenang kedua Pemilu Legislatif 2014 dan berada dalam Koalisi Merah Putih (KPM) menguasai sebanyak 292 kursi (52,14) persen kursi parlemen sehingga memiliki peluang besar kadernya menduduki jabatan kedua DPR RI.
Bobby mengingatkan, pengajuan nama calon ketua DPR RI hendaknya dilakukan dengan pertimbangan untuk mengembalikan marwah Partai Golkar sebagai partai besar, bukan atas pertimbangan transaksional. "Cepat atau lambat, pendekatan transaksional ini akan menggiring partai menuju jurang kehancuran," katanya.
Bobby menambahkan, DPR RI sebagai lembaga legislatif hendaknya dipimpin oleh kader terbaik partai politik yang memiliki prestasi, dedikasi, loyalitas dan tidak tercela.
"Sosok pimpinan DPR RI yang bermartabat akan membantu memulihkan citra dan wibawa lembaga wakil rakyat, sekaligus partai politik yang mengusungnya," kata Bobby.