Ahad 28 Sep 2014 03:14 WIB

Qatar: Sulit Hancurkan ISIS Selama Assad Kuasai Suriah

Rep: C64/ Red: Citra Listya Rini
Presiden Suriah Bashar Al-Assad
Foto: AP
Presiden Suriah Bashar Al-Assad

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA  --  Pemimpin Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani memperingatkan bahwa operasi yang dipimpin Amerika Serikat (AS )untuk menghancurkan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) atau Negara Islam (AS) tidak akan berhasil selama Bashar Al Assad masih berkuasa di Suriah.

"Kita harus melawan terorisme, ya. Tapi, saya percaya bahwa penyebab utama dari semua ini adalah rezim di Suriah dan rezim ini harus dihukum," kata Al Thani seperti dikabarkan Arab News, Sabtu (27/9). 

Al Thani menambahkan apabila membiarkan rezim Al Assad begitu saja, maka, apa yang dilakukan oleh rezim ini akan kembali muncul meskipun sudah dihilangkan. "Gerakan teroris akan kembali lagi nantinya," lugasnya. 

Sementara itu, koalisi internasional bentukan AS telah merekrut sekitar 50 negara yang bersedia bergabung. Arab Saudi dan Qatar menjadi salah satu negara yang cepat merespon panggilan AS untuk bersatu menghancurkan ISIS. Namun, hingga saat ini Rusia masih belum menjawab seruan AS ini. 

Kini, Inggris, Belgia dan Denmark telah bergabung dalam koalisi ini. Sebelumnya, pasukan tempur AS, Saudi dan Perancis telah mulai melancarkan serangan udara terhadap ISIS di Irak dan Suriah sejak beberapa hari terakhir. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement